Без рубрики

Nutrisi Tepat untuk Lansia agar Tetap Bugar

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan fisik dan metabolik yang memengaruhi kebutuhan nutrisi. Sistem pencernaan melambat, massa otot berkurang, dan kepadatan tulang menurun. Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang tepat menjadi sangat penting agar lansia tetap bugar, aktif, dan terhindar dari berbagai penyakit degeneratif.

1. Pentingnya Nutrisi pada Lansia

Kesehatan lansia sangat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup. Nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan masalah seperti malnutrisi, obesitas, diabetes, hipertensi, dan osteoporosis. Makanan yang dikonsumsi lansia harus mengandung zat gizi makro dan mikro yang cukup, disesuaikan dengan kondisi fisik dan medis masing-masing individu. https://amcj-bd.org/

2. Zat Gizi yang Harus Diprioritaskan

a. Protein

Protein penting untuk menjaga massa otot dan mempercepat pemulihan jaringan tubuh. Lansia cenderung kehilangan otot seiring bertambahnya usia, kondisi yang dikenal sebagai sarkopenia. Sumber protein sehat seperti ikan, ayam, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan sangat dianjurkan. Idealnya, lansia mengonsumsi 1–1,2 gram protein per kilogram berat badan per hari.

b. Kalsium dan Vitamin D

Kedua zat ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Kalsium bisa diperoleh dari susu rendah lemak, yoghurt, keju, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), serta ikan berlemak. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan bisa diperoleh dari paparan sinar matahari pagi, suplemen, dan makanan seperti telur serta ikan salmon.

c. Serat

Serat membantu menjaga pencernaan tetap lancar dan mencegah sembelit, masalah umum pada lansia. Serat juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga gula darah tetap stabil. Konsumsilah buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

d. Zat Besi dan Vitamin B12

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang sering ditemukan pada lansia. Sumber zat besi yang baik termasuk daging merah tanpa lemak, hati, dan sayuran berdaun hijau. Vitamin B12 penting untuk menjaga fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah, tetapi penyerapannya sering menurun pada lansia. Suplemen mungkin dibutuhkan dalam beberapa kasus.

e. Air

Dehidrasi sering terjadi karena lansia cenderung kurang merasakan haus. Padahal, kekurangan cairan bisa menyebabkan kelelahan, bingung, hingga gangguan ginjal. Dianjurkan untuk minum air putih minimal 6–8 gelas per hari, disesuaikan dengan aktivitas dan kondisi medis.

3. Pola Makan yang Disarankan

  • Makan dalam porsi kecil tapi sering. Ini membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien.
  • Batasi konsumsi garam dan gula. Garam berlebih bisa meningkatkan tekanan darah, sedangkan gula memperparah risiko diabetes.
  • Hindari makanan olahan dan tinggi lemak jenuh. Gantilah dengan lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan ikan laut.
  • Perhatikan asupan kalori. Kebutuhan kalori menurun seiring usia, namun kebutuhan nutrisi tetap tinggi. Jadi, pilih makanan padat gizi.

4. Tips Praktis Menjaga Nutrisi Lansia

  • Masak dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang untuk mengurangi lemak tambahan.
  • Tambahkan rempah alami untuk meningkatkan rasa tanpa harus menambah garam.
  • Jika sulit mengunyah, makanan bisa dilunakkan atau dihaluskan.
  • Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menyusun menu yang sesuai kondisi kesehatan lansia.

5. Kesimpulan

Nutrisi yang tepat dapat membuat lansia tetap aktif, kuat, dan sehat. Tidak hanya memperpanjang usia harapan hidup, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Dengan memilih makanan yang seimbang, memperhatikan kebutuhan khusus tubuh lansia, serta menjaga pola makan yang teratur, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih bugar dan mandiri.