Gotong Royong Bersama Wali Murid SD Inpres Bontoa: Membangun Semangat Kebersamaan untuk Lingkungan Sekolah yang Lebih Baik
Gotong royong merupakan budaya luhur bangsa Indonesia yang menanamkan nilai kebersamaan, solidaritas, dan saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan sekolah, semangat gotong royong menjadi salah satu kunci penting untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. SD Inpres Bontoa baru-baru ini mengadakan kegiatan gotong royong bersama wali murid sebagai wujud sinergi antara sekolah dan orang tua dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
Kegiatan gotong royong ini berlangsung pada hari Sabtu pagi, diikuti oleh seluruh guru, staf sekolah, serta ratusan wali murid yang dengan antusias meluangkan waktu untuk berpartisipasi. Tema utama yang diangkat adalah “Membangun Semangat Kebersamaan untuk Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat.” Para peserta gotong royong melakukan berbagai kegiatan mulai dari membersihkan halaman sekolah, mengecat pagar, merapikan taman, hingga membuang sampah-sampah yang berserakan.
Menurut Kepala https://www.sdinpresbontoa.net/, Bapak Ahmad Syahrir, kegiatan gotong royong ini sangat penting untuk membangun hubungan yang harmonis antara pihak sekolah dan orang tua murid. “Kami ingin menjadikan sekolah ini bukan hanya sebagai tempat belajar anak-anak, tetapi juga sebagai rumah kedua yang nyaman dan sehat. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan seperti ini sangat membantu dan memberi dampak positif, terutama dalam menanamkan nilai tanggung jawab kepada anak-anak,” ujarnya.
Wali murid pun mengapresiasi kegiatan ini. Salah seorang wali murid, Ibu Nur Aini, menyatakan bahwa gotong royong bukan hanya soal membersihkan lingkungan, tetapi juga mempererat komunikasi antar orang tua dan guru. “Kegiatan ini membuat kami merasa lebih dekat dengan pihak sekolah. Kami bisa bertukar pikiran dan saling mendukung dalam mendidik anak-anak. Selain itu, anak-anak juga menjadi lebih termotivasi melihat orang tua mereka ikut aktif menjaga lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh peserta menjadi energi positif yang menular ke siswa-siswi SD Inpres Bontoa. Mereka ikut berpartisipasi dengan membersihkan kelas dan memungut sampah, menunjukkan rasa memiliki terhadap lingkungan belajar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai gotong royong sudah tertanam dengan baik sejak dini.
Selain aspek kebersihan, kegiatan gotong royong ini juga menjadi momen edukatif bagi anak-anak. Guru-guru memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan, mengelola sampah dengan benar, serta menghargai kerja keras bersama. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga pengalaman nyata tentang hidup berdampingan dan bertanggung jawab.
Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan seperti ini memiliki peran strategis dalam membangun budaya sekolah yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua murid akan meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan sosial. SD Inpres Bontoa menunjukkan contoh nyata bagaimana sinergi tersebut dapat diwujudkan secara sederhana namun berdampak besar.
Kegiatan gotong royong yang rutin dilaksanakan di sekolah ini juga mengajarkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan siswa, tetapi melibatkan seluruh komunitas. Dengan kebersamaan, masalah seperti kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah dapat diatasi bersama-sama.
Ke depan, SD Inpres Bontoa berencana untuk terus menggiatkan kegiatan gotong royong dan mengembangkan program-program lain yang melibatkan wali murid secara aktif. Hal ini demi mewujudkan visi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga kuat dalam membangun karakter dan jiwa sosial peserta didiknya.
Sebagai kesimpulan, gotong royong bersama wali murid di SD Inpres Bontoa merupakan bukti nyata bahwa kebersamaan dan kerja sama adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai luhur budaya Indonesia tetap hidup dan diteruskan kepada generasi penerus dengan cara yang inspiratif dan membahagiakan.